Profil Desa Bangun Galih

Ketahui informasi secara rinci Desa Bangun Galih mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bangun Galih

Tentang Kami

Desa Bangun Galih di Kecamatan Kramat, Tegal, merupakan wilayah agraris di pesisir utara dengan populasi 4.066 jiwa. Ekonominya bertumpu pada pertanian padi dan palawija serta tenaga kerja buruh, didukung oleh infrastruktur dasar yang terus berkembang.

  • Lokasi Strategis dan Geografi

    Terletak di dataran rendah pesisir utara Jawa Tengah, sekitar 4 kilometer dari garis pantai, menjadikan Desa Bangun Galih wilayah dengan karakteristik agraris yang dekat dengan jalur utama transportasi

  • Ekonomi Berbasis Agraris dan Tenaga Kerja

    Perekonomian desa didominasi oleh sektor pertanian, khususnya budidaya padi dan palawija dengan sistem irigasi teknis, serta pasokan tenaga kerja buruh untuk sektor industri dan pertanian di sekitarnya

  • Struktur Demografi dan Sosial

    Dengan jumlah penduduk 4.066 jiwa yang tersebar di empat pedukuhan, desa ini memiliki struktur sosial yang homogen dengan mayoritas suku Jawa dan beragama Islam, serta menghadapi tantangan dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat

XM Broker

Desa Bangun Galih, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menunjukkan potret kehidupan masyarakat agraris di kawasan pesisir utara yang dinamis. Berada di lokasi strategis yang tidak jauh dari jalur pantai utara (Pantura), desa ini menopang kehidupannya pada sektor pertanian sambil terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan warganya. Dengan populasi yang solid dan tata kelola pemerintahan yang aktif, Desa Bangun Galih menjadi representasi dari desa pesisir yang beradaptasi dengan tantangan zaman.

Profil desa ini disusun berdasarkan data faktual dari pemerintah desa, publikasi statistik dan informasi terverifikasi lainnya untuk menyajikan gambaran yang objektif dan komprehensif. Fokus utama dari profil ini ialah pada aspek geografi, demografi, potensi ekonomi, serta kehidupan sosial masyarakat sebagai fondasi utama pembangunan wilayah. Desa ini secara administratif terbagi menjadi empat pedukuhan, yaitu Babat, Watgalih, Pilang Bango, dan Semaden, yang seluruhnya berada di bawah naungan 2 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT).

Geografi dan Demografi Wilayah

Secara geografis, Desa Bangun Galih merupakan kawasan dataran rendah dengan jarak sekitar 4 kilometer dari Laut Jawa. Posisi ini menjadikannya wilayah yang subur untuk kegiatan pertanian, sekaligus rentan terhadap perubahan iklim pesisir. Menurut data pemerintah desa, luas wilayah Bangun Galih terbagi atas 60% lahan pertanian dan 40% merupakan kawasan permukiman dan daratan lainnya. Kendati data spesifik mengenai luas total wilayah dalam hektare belum dirilis secara resmi dalam publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, desa ini mendeskripsikan wilayahnya sebagai "cukup padat," terutama di area Pedukuhan Watgalih.

Batas-batas administratif Desa Bangun Galih ditetapkan sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Plumbungan.

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kesadikan, Kecamatan Tarub.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjungharja.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kepunduhan.

Berdasarkan data kependudukan yang dirilis oleh pemerintah desa per 31 Desember 2023, jumlah penduduk Desa Bangun Galih tercatat sebanyak 4.066 jiwa. Komposisi penduduknya relatif seimbang, terdiri dari 2.025 penduduk laki-laki dan 2.041 penduduk perempuan. Seluruh penduduk ini tergabung dalam 1.239 Kepala Keluarga (KK). Dari sisi kepadatan, meskipun angka pastinya tidak dapat dihitung tanpa data luas wilayah yang akurat, persebaran penduduk yang terkonsentrasi di beberapa pedukuhan menunjukkan adanya kebutuhan akan penataan ruang yang lebih lanjut.

Struktur sosial masyarakatnya terbilang homogen. Data menunjukkan bahwa mayoritas penduduk merupakan suku Jawa, dengan persentase pendatang dari luar Jawa yang sangat kecil. Keyakinan yang dianut oleh masyarakat ialah 100% memeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya sarana peribadatan di desa tersebut.

Pilar Ekonomi Masyarakat

Perekonomian Desa Bangun Galih secara dominan ditopang oleh sektor pertanian dan tenaga kerja buruh. Situs resmi desa menyatakan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakatnya masih dalam kategori berkembang, dengan upaya peningkatan yang berjalan seiring dengan tumbuhnya hunian-hunian baru. Sektor pertanian menjadi tumpuan utama, meskipun sebagian besar pelakunya merupakan petani penggarap, bukan pemilik lahan.

Komoditas unggulan dari lahan pertanian di Bangun Galih ialah padi dan palawija. Dengan dukungan sistem irigasi teknis yang dialiri dari sungai Cacaban serta pemanfaatan pompa air milik desa dan perorangan, lahan pertanian di wilayah ini mampu menghasilkan panen hingga dua kali dalam setahun. Pemerintah desa juga menunjukkan perhatiannya pada sektor ini melalui program seperti pembagian bantuan bibit padi kepada para petani untuk menjaga produktivitas.

Di luar pertanian, mata pencaharian utama lainnya bagi masyarakat ialah menjadi buruh, baik buruh pabrik di kawasan industri sekitar maupun buruh tani. Ketersediaan sumber daya manusia ini menjadikan Desa Bangun Galih sebagai salah satu pemasok tenaga kerja penting di Kecamatan Kramat. Meskipun ada referensi mengenai industri kreatif di Tegal, seperti pembuatan shuttlecock, tidak ada data kuat yang menunjukkan bahwa industri tersebut menjadi penggerak ekonomi utama di Desa Bangun Galih. Fokus ekonomi desa tetap berada pada pemanfaatan lahan pertanian dan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.

Pemerintah desa mencatat adanya sekitar 600 KK yang tergolong miskin, dengan 287 KK di antaranya masuk dalam kategori sangat miskin. Data ini menjadi acuan bagi pemerintah desa dalam menyalurkan program bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), sebagai upaya jaring pengaman sosial dan pengentasan kemiskinan.

Pemerintahan dan Infrastruktur Desa

Roda pemerintahan di Desa Bangun Galih berjalan secara aktif, dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya. Kantor kepala desa atau balai desa berlokasi di Jalan H. Nur No. 36, Pilangbango Semaden, yang menjadi pusat administrasi dan pelayanan publik. Pada tahun 2023, desa ini menyelenggarakan agenda demokrasi penting berupa Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) yang dilanjutkan dengan pelantikan, menunjukkan dinamika politik lokal yang sehat dan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya.

Untuk menunjang kualitas hidup warganya, Desa Bangun Galih dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang memadai. Di bidang kesehatan, terdapat satu unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang beralamat di Jalan Raya Babakan-Jatibogor No. 32. Keberadaan Puskesmas ini diperkuat oleh dua unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang berlokasi di balai desa, melayani kesehatan ibu dan anak di RW 01 dan RW 02.

Di sektor pendidikan, terdapat dua lembaga pendidikan dasar negeri yang melayani anak-anak usia sekolah, yaitu SDN Bangun Galih 01 di Jalan H. Nur, Pilang Bango, dan SDN Bangun Galih 02 di Jalan Raya Bangungalih. Kehadiran dua sekolah ini memastikan akses pendidikan dasar yang terjangkau bagi seluruh masyarakat desa.

Sarana peribadatan juga tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mendukung kehidupan religius masyarakat. Terdapat tiga masjid besar, yakni Masjid Jami At-Taqwa, Masjid Baitul Muttaqin, dan Masjid Baitul Mukminin, yang tersebar di beberapa rukun warga. Selain itu, tercatat ada 12 mushola yang tersebar di berbagai RT, memastikan kemudahan akses bagi warga untuk menjalankan ibadah sehari-hari. Pembangunan infrastruktur fisik lainnya, seperti drainase, juga terus dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai sebuah desa yang terus bertumbuh, Desa Bangun Galih menghadapi serangkaian tantangan sekaligus prospek yang menjanjikan. Tantangan utama terletak pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai buruh dan petani penggarap. Diversifikasi ekonomi di luar sektor pertanian perlu dijajaki lebih lanjut untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada sektor tunggal.

Tingginya angka kemiskinan yang tercatat menjadi pekerjaan rumah bersama bagi pemerintah desa dan pemangku kepentingan lainnya. Program pemberdayaan ekonomi, pelatihan keterampilan, serta dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengangkat kesejahteraan warga.

Namun di balik tantangan tersebut, Desa Bangun Galih memiliki prospek yang cerah. Lokasinya yang dekat dengan pusat ekonomi dan jalur transportasi utama merupakan modal besar. Sumber daya manusia yang melimpah, jika diimbangi dengan peningkatan kualitas dan keterampilan, dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat. Dengan pemerintahan yang aktif dan infrastruktur dasar yang terus membaik, Desa Bangun Galih memiliki fondasi yang solid untuk berkembang menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan.